PHK Jurnalis TVRI dan RRI di Tengah Hari Pers Nasional 2025

titikkabar.xyz - Di tengah perayaan Hari Pers Nasional 2025, kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) jurnalis dan karyawan TVRI serta RRI mencuat. Dua lembaga penyiaran publik ini terdampak kebijakan pemangkasan anggaran oleh Presiden Prabowo Subianto, yang salah satunya digunakan untuk membiayai program makan bergizi gratis (MBG).

titikkabar.xyz

Sejumlah jurnalis TVRI yang berstatus kontributor mulai angkat bicara mengenai PHK yang mereka alami. Melansir suara.com, Rumah Jurnalis mencatat bahwa 15 kontributor TVRI Sulawesi Tengah (Sulteng) telah mengalami PHK akibat efisiensi anggaran pemerintah pusat. TVRI Sulteng disebut tak memiliki dana untuk menggaji belasan kontributor, menyebabkan mereka kehilangan pekerjaan.

Ketua AJI Palu, Agung Sumandjaya, menyatakan bahwa pemangkasan anggaran yang berdampak pada lembaga penyiaran publik menjadi keprihatinan bersama. Menurutnya, sebagai lembaga yang bekerja untuk kepentingan publik di bidang informasi, TVRI dan RRI seharusnya tidak menjadi sasaran efisiensi anggaran, terutama yang menyangkut gaji jurnalis.

Agung juga menyoroti bahwa anggaran untuk program MBG tidak seharusnya mengorbankan kesejahteraan para jurnalis kontributor. Dampak dari kebijakan ini semakin meluas, memengaruhi keberlangsungan profesi jurnalis di berbagai daerah.

PHK yang terjadi di TVRI dan RRI semakin memperjelas bahwa kebijakan efisiensi anggaran pemerintah perlu dikaji ulang agar tidak merugikan pekerja media. Sementara itu, Sukabumi.com melaporkan bahwa efek dari pemangkasan ini juga terasa di daerah lain, di mana beberapa jurnalis mulai kehilangan pekerjaan dan mempertanyakan keberlanjutan lembaga penyiaran publik yang seharusnya menjadi pilar informasi masyarakat.

Situasi ini memicu reaksi dari berbagai organisasi pers yang menuntut pemerintah untuk meninjau kembali kebijakan pemangkasan anggaran bagi lembaga penyiaran publik. Mereka menegaskan bahwa keberlangsungan media independen adalah kunci dalam menjaga demokrasi dan kebebasan pers di Indonesia.